Satu Kali

Untuk matamu yang basah tak berhenti
Untuk tawa yang datang sesekali
Di titik gelap dan terang yang berganti
Gemuruh angin berbagai penjuru
Ringkihlah asa
Hilanglah harap
Terbuanglah waktu

Kecil hanya sekali
Muda hanya sekali
Tua hanya sekali
Hiduplah kini

Merangkak dua langkah kecil pertama
Kini dia lari dan tergesa-gesa
Terenyuh dia buah manis pertama
Kini ilusi pahit mewah rasa
Jutaan ragu
Juta keliru
Puji ilusimu

Kecil hanya sekali
Muda hanya sekali
Tua hanya sekali
Hiduplah kini

Wajah kecilmu
Kita manusia
Bukan yang maha paling mulia

Kecil hanya satu kali
Muda hanya satu kali
Tua hanya satu kali
Hiduplah
Hiduplah kini

Tulus — Satu Kali

--

--

darin alya khairunnisa rizdinanti

journaling, heart-pouring, or just another ordinary story of mine.